Selasa, 02 Juli 2013

KU MENEMUKANMU


Disini, ya! Di bangku ini, kelas ini, aku terdiam melewati kelas itu. Aku pernah duduk di setiap bangku yang berada didalam kelas ini, aku pernah merasakan kesedihan, kegembiraan, yang tak luput dari perhatian bangku-bangku itu. Dan memberikan serpihan kenangan. Sekarang aku kesini lagi berdasarkan undangan reuni SMP. Aku terhanyut dalam kenangan masa lalu.
"apa ca? ternyata kamu menyukai Arga? Arga temen kita?" Tanya Asti sahabat ku tertegun. Aku hanya mengangguk pelan dan tersenyum malu. 

Percakapanku terdengar oleh seorang teman pria ku fauzi yup fauzi memang biang gosip bisa dibilang begitu. Aku berharap Arga memiliki perasaan yang sama terhadapku. Arga mungkin memiliki perasaan yang sama seperti ku, karena memang itu rumor yang beredar di udara terbang sampai ke telinga ku. Lalu apa yang ia tunggu? Tapi itu hanya sekedar rumor. Rumor yang 50% meragukan. Rumor yang buat ku terhuyun-huyun untuk membuka gerbang hati ku selebar mungkin. Suatu hari dihadapanku menatapku penuh arti berdiri seorang pria "Noval", dia mengungkapkan perasaannya yang aneh pada ku. Mengapa Noval? Mengapa harus Noval, bukannya Arga? Sampai lulus hanya itu yang terpendam di benakku. Ingin bertanya tapi tak kuasa.
Lamunanku terpecah oleh suara yang familier di telingaku menyebut nama ku. Aku membalikkan badan "Arga!" ya benar itu Arga
"oh kamu?" ucap ku santai tapi sebenarnya tak se tenang itu
"iyup Arga ingatkan?" Tanya nya
"pasti ingat!" ucapku
Bla…bla…bla… kami bercengkrama wajar seperti topic kawan lama yang tak pernah bertemu.
"sekarang kerja dimana?" Tanya ku basa basi
"dinas perhubungan, dan kamu jadi tukang parkir pesawat kan?" Tanya nya memastikan. Ya bener dari mana dia tahu?
"kok tau? Istri nggak ikut?" Tanya ku dag dig dug semacam patah hati
"aduh emang aku terlihat tua ya? em aku tahu karena aku kan penggemar mu!" sahut nya tiba-tiba .lucu.
"hahaaha lucu" sahutku
"kamu tuh ya aku tuh serius" jawab Arga "napa di sini? Natap masa lalu kita?" Tanya Arga memasang senyum yang menyudut
"ha? Masa lalu apa?" Tanya ku sok gak pernah terjadi apa-apa
"waktu itu…" wajah Arga memampang muka serius, mengerutkan kening mungkin dia akan mengatakan sesuatu. Peluh menetes di pipi aku bisa melihatnya. Tatapan itu sama seperti tatapannya ketika melihatku bersama Noval.
"hai Ca" suara Asti membubarkan percakapan kami. Kami melakukan reuni bersama bertemu teman dan sahabat lama. Reuni selesai aku menuju parkiran mobil ketika hendak memasuki mobil.
"Ca aku mau ngomong! Ada waktu?" Tanya Arga
"maaf aku ada janji" ucapku marah teringat masa lalu itu
"aku mohon just 15 minute" ucap Arga
"oke … cepet ngomong" sahut ku
"hemm bingung mo mulai dari mana, oke! Dulu aku memiliki perasaan yang sama seperti mu dulu kepada ku" ucap nya
"rasa? Rasa apaan?" Tanya ku sok gak paham
"rasa ingin memilikimu, rasa ingin menemanimu, rasa ingin memelukmu, rasa ingin katakan cinta pada mu, rasa ingin menjadi tempatmu bersandar, rasa yang selama ini tersesat dalam kenangan" ucap nya panjang lebar membuat dada ini sesak, leher tercekik.
"bukannya dulu kamu adalah orang yang selalu menghindariku dan orang yang tak anggapku ada?" ucap ku emosi
"saat kamu bersama Noval ancur Ca ancur, aku sudah menyukaimu sejak sebelum ada rumor kamu menyukaiku, waktu kelas 8 aku ingin mendekatimu. Kamu malah titip salam ke Deva lewat aku. Kamu selalu memujinya dihadapanku sampai kalian berpacaran. Oke aku mundur. Yang kedua ketika aku mendengar rumor tentang perasaan mu terhadapku, hatiku mencair lagi ca!dan akhirnya aku melihat Noval menyatakan perasaannya terhadapmu . dan kamu menaggapinya. Oke cukup sakit hati ku saat itu" ceritanya panjang lebar seperti cerpen dalam cerpen
"kamu tau aku menaggapinya karenamu, aku ingin melihat raut wajah mu ketika aku bersama dia , saat-saat kamu akhirnya ungkapkan perasaan mu, aku menunggu saat-saat itu"sahut ku membendung air mata.
Tanpa basa-basi aku meninggalkan nya sendirian terpaku disana.
Sesampainya dirumah, ada e-mail masuk, ternyata dari Arga.
"ini hanya beberapa hasil rekaman suara mu di handphone ku, saat-saat kamu bernyanyi di kelas" e-mail Arga
Ada apa dengannya? Apa ini mimpi? Dia menyukaiku, dan aku masih menyukainya, semua tentangnya aku suka.
Arga mengirim chat pada ku
A: ca maaf ya
C: memang seharusnya kamu minta maaf padaku
A: maaf kan aku
C: tapi akhirnya aku tahu ternyata kamu menyukaiku :P
A: benar, ternyata aku terlalu bahkan sangat menyukaimu
C: oke aku bakal memaafkan mu untuk kali ini, dan lain kali aku gak akan memaafkanmu.
A: oke aku offline dulu ya
Satu jam kemudian TING TONG TING TONG
Aku membukakan pintu itu, Arga ya benar itu Arga
"Caca aku udah capek menantimu aku lelah" sahut Arga tiba-tiba
"emang kamu pikir aku gak lelah?" Tanya ku
"aku tau kamu ingin pacaran saat udah kerja, dan saat ini kita sama-sama bekerja, jadi pliss kamu jadi kekasihku" mohonnya. Dengan raut memohon-mohon.
"kok kamu tau? Wah kamu ternyata benar-benar pengagum rahasiaku, aku nrima kamu kok" sahut ku tersenyum
"dan yang aku tahu kamu gak bakal nolak perasaan ku" sahutnya sambil menggenggam tanganku dalam diam.
Akhirnya aku menemukan serpihan kenanganku, yang akan aku bawa sampai nanti. Dan saat ini taka da yang mengerti kesunyian telah pergi, meninggalkan raga dan jiwa yang tak lagi sendiri.

 
The End

 
Nama : Citra Satiti Wicahyo
Kelas : xii ipa 5
No : 06
KU MENEMUKANMU
DALAM SERPIHAN KENANGAN KU
Disini, ya! Di bangku ini, kelas ini, aku terdiam melewati kelas itu. Aku pernah duduk di setiap bangku yang berada didalam kelas ini, aku pernah merasakan kesedihan, kegembiraan, yang tak luput dari perhatian bangku-bangku itu. Dan memberikan serpihan kenangan. Sekarang aku kesini lagi berdasarkan undangan reuni SMP. Aku terhanyut dalam kenangan masa lalu.
"apa ca? ternyata kamu menyukai Arga? Arga temen kita?" Tanya Asti sahabat ku tertegun. Aku hanya mengangguk pelan dan tersenyum malu. Percakapanku terdengar oleh seorang teman pria ku fauzi yup fauzi memang biang gosip bisa dibilang begitu. Aku berharap Arga memiliki perasaan yang sama terhadapku. Arga mungkin memiliki perasaan yang sama seperti ku, karena memang itu rumor yang beredar di udara terbang sampai ke telinga ku. Lalu apa yang ia tunggu? Tapi itu hanya sekedar rumor. Rumor yang 50% meragukan. Rumor yang buat ku terhuyun-huyun untuk membuka gerbang hati ku selebar mungkin. Suatu hari dihadapanku menatapku penuh arti berdiri seorang pria "Noval", dia mengungkapkan perasaannya yang aneh pada ku. Mengapa Noval? Mengapa harus Noval, bukannya Arga? Sampai lulus hanya itu yang terpendam di benakku. Ingin bertanya tapi tak kuasa.
Lamunanku terpecah oleh suara yang familier di telingaku menyebut nama ku. Aku membalikkan badan "Arga!" ya benar itu Arga
"oh kamu?" ucap ku santai tapi sebenarnya tak se tenang itu
"iyup Arga ingatkan?" Tanya nya
"pasti ingat!" ucapku
Bla…bla…bla… kami bercengkrama wajar seperti topic kawan lama yang tak pernah bertemu.
"sekarang kerja dimana?" Tanya ku basa basi
"dinas perhubungan, dan kamu jadi tukang parkir pesawat kan?" Tanya nya memastikan. Ya bener dari mana dia tahu?
"kok tau? Istri nggak ikut?" Tanya ku dag dig dug semacam patah hati
"aduh emang aku terlihat tua ya? em aku tahu karena aku kan penggemar mu!" sahut nya tiba-tiba .lucu.
"hahaaha lucu" sahutku
"kamu tuh ya aku tuh serius" jawab Arga "napa di sini? Natap masa lalu kita?" Tanya Arga memasang senyum yang menyudut
"ha? Masa lalu apa?" Tanya ku sok gak pernah terjadi apa-apa
"waktu itu…" wajah Arga memampang muka serius, mengerutkan kening mungkin dia akan mengatakan sesuatu. Peluh menetes di pipi aku bisa melihatnya. Tatapan itu sama seperti tatapannya ketika melihatku bersama Noval.
"hai Ca" suara Asti membubarkan percakapan kami. Kami melakukan reuni bersama bertemu teman dan sahabat lama. Reuni selesai aku menuju parkiran mobil ketika hendak memasuki mobil.
"Ca aku mau ngomong! Ada waktu?" Tanya Arga
"maaf aku ada janji" ucapku marah teringat masa lalu itu
"aku mohon just 15 minute" ucap Arga
"oke … cepet ngomong" sahut ku
"hemm bingung mo mulai dari mana, oke! Dulu aku memiliki perasaan yang sama seperti mu dulu kepada ku" ucap nya
"rasa? Rasa apaan?" Tanya ku sok gak paham
"rasa ingin memilikimu, rasa ingin menemanimu, rasa ingin memelukmu, rasa ingin katakan cinta pada mu, rasa ingin menjadi tempatmu bersandar, rasa yang selama ini tersesat dalam kenangan" ucap nya panjang lebar membuat dada ini sesak, leher tercekik.
"bukannya dulu kamu adalah orang yang selalu menghindariku dan orang yang tak anggapku ada?" ucap ku emosi
"saat kamu bersama Noval ancur Ca ancur, aku sudah menyukaimu sejak sebelum ada rumor kamu menyukaiku, waktu kelas 8 aku ingin mendekatimu. Kamu malah titip salam ke Deva lewat aku. Kamu selalu memujinya dihadapanku sampai kalian berpacaran. Oke aku mundur. Yang kedua ketika aku mendengar rumor tentang perasaan mu terhadapku, hatiku mencair lagi ca!dan akhirnya aku melihat Noval menyatakan perasaannya terhadapmu . dan kamu menaggapinya. Oke cukup sakit hati ku saat itu" ceritanya panjang lebar seperti cerpen dalam cerpen
"kamu tau aku menaggapinya karenamu, aku ingin melihat raut wajah mu ketika aku bersama dia , saat-saat kamu akhirnya ungkapkan perasaan mu, aku menunggu saat-saat itu"sahut ku membendung air mata.
Tanpa basa-basi aku meninggalkan nya sendirian terpaku disana.
Sesampainya dirumah, ada e-mail masuk, ternyata dari Arga.
"ini hanya beberapa hasil rekaman suara mu di handphone ku, saat-saat kamu bernyanyi di kelas" e-mail Arga
Ada apa dengannya? Apa ini mimpi? Dia menyukaiku, dan aku masih menyukainya, semua tentangnya aku suka.
Arga mengirim chat pada ku
A: ca maaf ya
C: memang seharusnya kamu minta maaf padaku
A: maaf kan aku
C: tapi akhirnya aku tahu ternyata kamu menyukaiku :P
A: benar, ternyata aku terlalu bahkan sangat menyukaimu
C: oke aku bakal memaafkan mu untuk kali ini, dan lain kali aku gak akan memaafkanmu.
A: oke aku offline dulu ya
Satu jam kemudian TING TONG TING TONG
Aku membukakan pintu itu, Arga ya benar itu Arga
"Caca aku udah capek menantimu aku lelah" sahut Arga tiba-tiba
"emang kamu pikir aku gak lelah?" Tanya ku
"aku tau kamu ingin pacaran saat udah kerja, dan saat ini kita sama-sama bekerja, jadi pliss kamu jadi kekasihku" mohonnya. Dengan raut memohon-mohon.
"kok kamu tau? Wah kamu ternyata benar-benar pengagum rahasiaku, aku nrima kamu kok" sahut ku tersenyum
"dan yang aku tahu kamu gak bakal nolak perasaan ku" sahutnya sambil menggenggam tanganku dalam diam.
Akhirnya aku menemukan serpihan kenanganku, yang akan aku bawa sampai nanti. Dan saat ini taka da yang mengerti kesunyian telah pergi, meninggalkan raga dan jiwa yang tak lagi sendiri.

 
The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar